Kalau selama ini kami menggunakan kargo udara (Tiki), beberapa hari yang lalu ada konsumen yang menginginkan barang yang dipesan dikirimkan melalui kargo darat.

Hasil survei di internet menunjukkan bahwa kargo darat memiliki kelebihan dan kekurangan jika dibandingkan dengan kargo udara:

+ cocok untuk pengiriman barang yang berat dan/atau berukuran besar
+ biaya/ongkos kirim relatif lebih murah
- waktu tempuh lebih lama
- kurang cocok untuk pengiriman barang yang kecil/ringan

Kargo darat umumnya menerapkan berat minimum paket yang diantar. Ada yang 5kg, 10kg, dll. Jadi kalau kirim barang dengan berat dibawah minimum, tetap dikenakan ongkir minimum.
Kargo udara biasanya menggunakan rumus volumetrik (p x l x t) / 6.000, sedangkan kargo darat umumnya menggunakan rumus volumetrik (p x l x t) / 4.000. Kenapa kok beda? Tanya kenapa? Jangan tanya saya :)

Contoh kasus:
Sebuah paket berukuran 30 x 40 x 50 memiliki berat 6kg tujuan Bandung.
Kargo udara (Tiki) = (30 x 40 x 50) / 6.000 = 10kg = (Rp.10.000 x 10) + Rp.1.500 = Rp.101.500 -> 2-3 hari
Kargo darat (Dakota) = (30 x 40 x 50) / 4.000 = 15kg = Rp.50.000 + (Rp.2.500 x 10) = Rp.75.000 -> 4-6 hari

Jika konsumen menginginkan pengiriman via kargo darat, saya merekomendasikan Dakota karena:
+ ada fasilitas online tracking (pengecekan paket via internet) di http://www.dakotacargo.co.id/
+ berat minimal yang rendah, hanya 5kg
+ cukup dekat dengan rumah saya (ini yang terpenting, hehehe...)

Ini baru tulisan pembuka berdasar penerawangan di dunia maya. Akan kami koreksi seperlunya setelah kami kopi darat dengan Dakota